chico hakim (picture by twitter)
Medsa.id - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Chico Hakim, menyerukan kepada para pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, untuk terus menolak praktik politik dinasti.
Menurut dia, praktik politik dinasti bisa terjadi jika putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, terpilih menjadi wakil presiden RI.
Adapun Gibran saat ini merupakan calon wakil presiden nomor urut 2 yang mendampingi capres Prabowo Subianto.
"Kita belum pernah melihat ada sebuah gerakan yang menginginkan mengubah sistem di masa reformasi kita ini. Mengubah sistem walaupun secara tidak langsung, tapi ingin melanggengkan sebuah dinasti yang menurut saya bukan dinasti yang pantas untuk dilanjutkan," kata Chico dalam acara relawan Ganjarian Spartan Swiss, yang hadir melalui daring, Minggu (28/1/2024) malam.
"Dalam artian, sorry-sorry saja nih yah, kita ngomong apa adanya ya. Masak mau sih punya wapres seperti Gibran?" kata dia.
Chico mengeklaim, tidak ada yang menginginkan Gibran menjadi wakil presiden.
Ia pun membandingkan rekam jejak Gibran dengan anak-anak pemimpin bangsa lain yang menurut dia memiliki latar belakang pendidikan yang mumpuni.
"Enggak usah jauh-jauh ke Inggris lah. Kita bicara negara tetangganya Indonesia, Brunei Darussalam misalnya. Itupun anak-anak rajanya, keponakan raja semuanya harus bersekolah di sekolah-sekolah yang terbaik, yang peringkatnya terbaik di dunia," ujar Chico.
"Untuk menggembleng dan memantapkan diri untuk menjadi pemimpin bangsanya. Masalahnya, ini kan (Gibran) tidak memantapkan dirinya, tetapi dipaksakan dirinya untuk menjadi pemimpin kita," kata dia.
Atas hal tersebut, Chico berharap semua pihak menolak Gibran memimpin bangsa dan negara.
Dia menyerukan para pendukung Ganjar-Mahfud bekerja lebih keras mencari suara dari rakyat untuk kemenangan Pilpres 2024.
Menurut dia, suara untuk memenangkan Ganjar-Mahfud tidak hanya cukup jika dari kelompoknya sendiri.
Sumber : https://nasional.kompas.com/
No comments: